Setiap orang menggunakan bahasa. Berbicara, memperoleh kata-kata yang tepat, memahami sesuatu, membaca, menulis, dan melakukan isyarat adalah merupakan bagian dari penggunaan bahasa. Ketika satu atau lebih dari penggunaan bahasa tidak lagi berfungsi dengan baik (yang dikarenakan oleh cedera otak), maka kondisi tersebut dinamakan afasia. Afasia, A (= tidak) fasia (= bicara) berarti seseorang tidak dapat lagi mengungkapkan apa yang dia mau. Dia tidak bisa lagi menggunakan bahasa. Selain afasia, dapat terjadi kelumpuhan dan/atau masalah-masalah sehubungan dengan:
- kemampuan melakukan sesuatu secara sadar
- kemampuan mengamati situasi di sekelilingnya.
- konsentrasi, pengambilan inisiatif, dan kemampuan mengingat. Penderita tidak dapat melakukan dua hal pada waktu yang bersamaan.
Banyak orang mengalami frustrasi saat berlibur di negara lain. Frustrasi tersebut berasal dari ketidakmampuan mengungkapkan dengan jelas apa yang mereka maksudkan atau tidak sepenuhnya mengerti apa yang dikatakan oleh orang lain. Kita menyadari hal itu juga terjadi di negara- negara dimana kita mengira kita menguasai bahasa lokal dengan baik. Sebagai contoh pada saat mengunjungi dokter di negara tersebut. Di negara-negara dimana penguasaan bahasa lokal kita kurang baik, kemungkinan komunikasi kita dengan penduduk lokal menjadi terbatas. Terkadang untuk mendapatkan makanan persis seperti yang sangat kita inginkan, tidak selalu berhasil. Para penderita afasia mengalami hal-hal seperti ini sehari-hari. Dengan demikian, Afasia adalah gangguan kemampuan berbahasa. Tidak ada dua orang penderita afasia yang persis sama. Afasia berbeda dari satu orang dengan yang lain. Tingkat keparahan dan luasnya cakupan afasia tergantung dari lokasi dan keparahan cedera otak, kemampuan berbahasa sebelum afasia, dan kepribadian seseorang. Beberapa penderita afasia dapat mengerti bahasa dengan baik, tetapi mengalami kesulitan untuk mendapatkan kata-kata yang tepat atau membuat kalimat-kalimat. Penderita yang lain dapat berbicara panjang lebar, tetapi apa yang diucapkan susah atau tidak dapat dimengerti oleh lawan bicaranya. Penderita seperti ini sering mengalami masalah besar dalam memahami bahasa. Kemampuan berbahasa dari kebanyakan penderita afasia berada di antara dua situasi tadi. Perlu diingat: seseorang yang menderita afasia secara umum memiliki kapasitas intelektual yang penuh!
- kemampuan melakukan sesuatu secara sadar
- kemampuan mengamati situasi di sekelilingnya.
- konsentrasi, pengambilan inisiatif, dan kemampuan mengingat. Penderita tidak dapat melakukan dua hal pada waktu yang bersamaan.
Banyak orang mengalami frustrasi saat berlibur di negara lain. Frustrasi tersebut berasal dari ketidakmampuan mengungkapkan dengan jelas apa yang mereka maksudkan atau tidak sepenuhnya mengerti apa yang dikatakan oleh orang lain. Kita menyadari hal itu juga terjadi di negara- negara dimana kita mengira kita menguasai bahasa lokal dengan baik. Sebagai contoh pada saat mengunjungi dokter di negara tersebut. Di negara-negara dimana penguasaan bahasa lokal kita kurang baik, kemungkinan komunikasi kita dengan penduduk lokal menjadi terbatas. Terkadang untuk mendapatkan makanan persis seperti yang sangat kita inginkan, tidak selalu berhasil. Para penderita afasia mengalami hal-hal seperti ini sehari-hari. Dengan demikian, Afasia adalah gangguan kemampuan berbahasa. Tidak ada dua orang penderita afasia yang persis sama. Afasia berbeda dari satu orang dengan yang lain. Tingkat keparahan dan luasnya cakupan afasia tergantung dari lokasi dan keparahan cedera otak, kemampuan berbahasa sebelum afasia, dan kepribadian seseorang. Beberapa penderita afasia dapat mengerti bahasa dengan baik, tetapi mengalami kesulitan untuk mendapatkan kata-kata yang tepat atau membuat kalimat-kalimat. Penderita yang lain dapat berbicara panjang lebar, tetapi apa yang diucapkan susah atau tidak dapat dimengerti oleh lawan bicaranya. Penderita seperti ini sering mengalami masalah besar dalam memahami bahasa. Kemampuan berbahasa dari kebanyakan penderita afasia berada di antara dua situasi tadi. Perlu diingat: seseorang yang menderita afasia secara umum memiliki kapasitas intelektual yang penuh!
Hampir selalu setelah terjadi afasia, secara spontan terjadi pemulihan kemampuan berbahasa. Jarang atau tidak pernah terjadi pemulihan penuh. Namun dengan banyak melakukan latihan, selalu mencoba, dan tetap bertahan, pada akhirnya akan mendapatkan perbaikan.
0 Response to "Apakah Itu Afasia?"
Post a Comment