Setelah masalah pangan mendapat perhatian utama dalam pembangunan pertanian, maka kini perhatian terhadap bidang hortikultura mulai meluas baik dikalangan pemerintah, petani maupun konsumen. Peningkatan taraf hidup yang dapat dirasakan dari hasil pembangunan sebelumnya membuat pergeseran dalam selera makan maupun mutu produk pertanian dalam hal ini produk hortikultura. Konsumen tidak lagi begitu saja membeli barang yang tersedia di pasar tetapi mulai melihat mutu barang yang hendak dibeli.
Dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari sayuran merupakan sumber gizi utama dalam hal vitamin, mineral dan protein. Peningkatan kesadaran terhadap mutu dan penganekaragaman makanan sangat mendorong perkembangan hortikultura. Produk hortikultura akan mempunyai nilai yang tinggi bila mutu produk juga tinggi, sehingga mutu sangat menentukan harga pasar. Dengan demikian produsen semakin dituntut untuk menghasilkan yang lebih baik lagi.
Produsen hortikultura bukan saja terbatas pada petani yang tradisional tetapi juga diusahakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu yang lhusus mengelola hortikultura untuk memenuhi kebutuhan pasar. Pengelolaan dalam perusahaan tentunya lebih rumit dan memerlukan manajemen serta skills yang lebih baik dari petani biasa.
Adanya hubungan antar negara yang sifatnya terbuka dan akibat interaksi sosial terasa pula dalam peningkatan ragam komoditi yang dibutuhkan konsumen. Jenis-jenis sayuran introduksi mulai banyak dibutuhkan dan disukai di Indonesia seperti brokoli, selada , cabe manis, kailan dan sebagainya. Konsumsi selada dan cabe manis yang dikenal dengan nama paprika makin meningkat terutama di kota-kota besar yang penduduknya heterogen. Sebagai akibatnya budidaya dan pengusahaan terhadap kedua komoditi tersebut berkembang pula.
Untuk mendapatkan gambaran mengenai cara budidaya kedua komoditi tersebut dan masalah-masalah yang ada di lapang maka sebagai mahasiswa pertanian merasa perlu untuk melihat langsung dan ikut bekerja atu turun ke lapang selama proses produksi berlangsung. Kecuali pekerjaan la pang kiranya perlu pula dilihat kegiatan pra-pemasaran yang menentukan dalam pemasaran nantinya. Dengan cara ini mahasiswa dapat mempelajari faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam usahatani tanaman ini.[...]
0 Response to "Budidaya Cabe Manis dan Selada"
Post a Comment