Rokok yang
terkandung padanya banyak racun masih tetap dihisap oleh kebanyakan orang (yang
notabennya memiliki kebiasaan jelek) padahal pada setiap bungkus rokok telah
ditempel tentang bahayanya, akan tetapi tetap saja mereka tidak mengindahkannya
dan tetap menghisap asap rokok dalam keadaan sadar bahwa mereka sedang
menjalani ritual "bunuh diri secara perlahan"
Racun Pada Sebatang Rokok |
Merokok Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Merokok terbukti
merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak. Risiko terjadinya
penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan
bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok
yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja
sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula
darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Perlu diketahui
bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50
persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran
(aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh
darah perifer.
PPDP yang
melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering
ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
Penyakit (stroke)
Penyumbatan
pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan
merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok
dibandingkan dengan bukan perokok.
Dalam penelitian
yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok
memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok
perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan
perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok
menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting
sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS.
Kini makin banyak
diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi,
menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker
saluran cerna, dan lain-lain.
Dari sudut ekonomi
kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya
yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.
Penyakit-penyakit
yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama
tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan
yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan
produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga
beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga. Pengeluaran untuk
biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.
Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan
merokok menjadi tugas dan tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat. Usaha
penerangan dan penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, dapat pula
dikaitkan dengan usaha penanggulangan bahaya narkotika, usaha kesehatan sekolah,
dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya.
Tokoh-tokoh panutan
masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas kesehatan,
artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya menjadi teladan dengan tidak merokok.
Profesi kesehatan,
terutama para dokter, berperan sangat penting dalam penyuluhan dan menjadi
contoh bagi masyarakat. Kebiasaan merokok pada dokter harus segera dihentikan.
They are important exemplars: they do practise what they preach.
Perlu pula
pembatasan kesempatan merokok di tempat-tempat umum, sekolah, kendaraan umum,
dan tempat kerja; pengaturan dan penertiban iklan promosi rokok; memasang
peringatan kesehatan pada bungkus rokok dan iklan rokok.
Iklim tidak merokok
harus diciptakan. Ini harus dilaksanakan serempak oleh kita semua, yang
menginginkan tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang sehat dan makmur.
0 Response to "Merokok Penyebab Penyakit Jantung Koroner"
Post a Comment