Aktivitas Minyak Atsiri Daun Sereh


PENDAHULUAN
Tumbuhan obat dan Obat Tradisional merupakan aset nasional yang perlu terus digali, diteliti, dikembangkan dan dioptimalkan pemanfaatannya. Penelitian dan pengembangan dalam hal ini merupakan bagian dari upaya pembangunan kesehatan nasional. Sereh (Cymbopogon winterianus,jowitt) adalah salah satu tanaman obat yang multikhasiat.Tanaman ini termasuk suku Poaceae, salah satu bagian tanaman yang sering digunakan untuk obat adalah daun. Daun sereh terkenal memiliki berbagai khasiat dibidang kesehatan, antara lain digunakan sebagai peluruh angin perut, penambah nafsu makan, pengobatan pasca persalinan, penurun panas dan pereda kejang.
Minyak atsiri akhir-akhir ini menarik perhatian dunia, hal ini disebabkan minyak atsiri dari beberapa tumbuhan bersifat aktif biologis sebagai antijamur dan antibakteri sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan pengawet pada makanan dan sebagai antibiotik serta anti jamur alami. 3 Salah satu tumbuhan yang telah lama dipergunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan obat-obatan adalah tanaman sereh (Cymbopogon winterianus,jowitt).
Daun sereh (Cymbopogon winterianus,jowitt) mengandung Minyak atsiri secara umum terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O), kadang-kadang juga terdiri atas nitrogen (N) dan belerang (S). Minyak atsiri me- ngandung resin dan lilin dalam jumlah kecil yang merupakan komponen yang tidak dapat menguap. Berdasarkan komposisi kimia dan unsur-unsurnya minyak atsiri dibagi dua, yaitu: hydrocarbon dan oxygeneted hydrocarbon. Kandungan kimia pada tumbuhan sereh adalah minyak atsiri dengan kadar sitronelal dan kemudian diubah menjadi sitronelol, sitronelol-sitronelol ester, hidroksi sitronelal dan manitol sintetik. Pengaruh minyak atsiri sereh sebagai antijamur belum diketahui secara jelas, sehingga perlu dilakukan pengujian secara ilmiah mengenai aktivitas minyak atsiri sereh terhadap mikroorganisme penyebab, misalnya terhadap Malassezia furfur.
Malassezia furfur yaitu jamur seperti ragi yang merupakan anggota flora normal. Pertumbuhanya dalam kulit (stratum korneum) yang berupa kelompok sel-sel bulat, bertunas, berdinding tebal, memiliki hifa yang berbatang pendek dan bengkok biasanya tidak menyebabkan tanda-tanda patologik selain sisik halus sampai kasar. penyakit yang ditimbulkan adalah pitiriasis versikolor atau yang dikenal oleh orang awam sebagai panu. Malassezia furfur yang tumbuh berlebihan adalah penyebab pitiriasis versikolor yaitu infeksi jamur superficial pada lapisan tanduk kulit yang bersifat menahun , ringan dan biasanya tanpa peradangan. berbagai faktor yang berpengaruh dalam timbulnya pitiriasis versikolor antara lain genetik, produksi sebum, produksi keringat, malnutrisi, faktor imunologi, , suhu dan kelembaban.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui aktivitas minyak atsiri sereh (Cymbopogon winterianus,jowitt) terhadap pertumbuhan Malassezia furfur dan diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah khasanah pustaka tentang tanaman obat dan khasiat daun sereh kepada masyarakat, dan sebagai acuan penelitian lebih lanjut.


ABSTRAK
Latar belakang :Sereh (Cymbopogon winterianus,jowitt) adalah salah satu tanaman obat tradisional yang berkhasiat sebagai obat. Minyak atsiri yang terdapat didalamnya diduga mempunyai aktivitas antijamur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas minyak atsiri sereh (Cymbopogon winterianus,jowitt) terhadap jamur Malassezia furfur secara invitro.
Metode : Minyak atsiri yang digunakan diperoleh dari distilasi uap air daun sereh. Minyak atsiri tersebut dipisahkan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Digunakan fase diam Silica Gel GF 254, fase gerak Chloroform-benzen dengan perbandingan 1:1, dan penampak bercak sinar UV 254nm dan 365nm. Untuk mengetahui aktivitas terhadap Malassezia furfur dilakukan penelitian eksperimental dengan desain post test only control group. Digunakan 5 macam konsentrasi minyak atsiri yaitu konsentrasi 100%; 50%; 25%; 12,5%; 6,25% dan 1 kontrol. Media yang digunakan adalah Sabouraud Dextrose Agar(SDA) + olive oil. Inkubasi dilakukan pada suhu 37oC selama 2 hari. Penilaian dilakukan dengan melihat pertumbuhan koloni jamur pada permukaan media.
Hasil : Minyak atsiri yang diperoleh mempunyai warna kuning jernih, bau khas menyengat, dan mudah menguap pada kromatografi lapis tipis didapatkan 5 noda bercak yang dapat diamati pada panjang gelombang 254 nm. Hasil penelitian secara mikrobiologi, setelah dilakukan analisis statistik dengan uji Mann-Whitney, semua konsentrasi minyak atsiri yang digunakan mempunyai aktivitas terhadap Malassezia furfur berbeda secara bermakna dengan nilai p=0,003.
Kesimpulan : Hasil uji aktivitas antijamur menunjukkan bahwa minyak atsiri daun sereh mempunyai aktivitas antijamur terhadap Malassezia furfur invitro. Konsentrasi terendah yang dicobakan masih mempunyai aktivitas 100%.[...]

Selengkapnya...

0 Response to "Aktivitas Minyak Atsiri Daun Sereh "

Post a Comment