Abstrak
Allethrin Merupakan bahan aktif yang dipakai pada beberapa jenis/merek obat nyamuk. Allethrin masuk ke dalam tubuh secara inhalasi, diduga dapat mengganggu kualitas spermatozoa. Hal ini ditandai dengan menurunnya jumlah, motilitas, dan viabilitas spermatozoa, serta kelainan morfologi spermatozoa. Banyak bukti epidemiologi menyatakan bahwa dengan asupan vitamin C dan E yang cukup akan mampu meminimalisir radikal bebas yang disebabkan oleh allethrin. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian kualitas spermatozoa tikus yang terpapar allethrin dari obat nyamuk elektrik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin C dan E pada kualitas spermatozoa yang terpapar Allethrin.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Randomized Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan dewasa strain wistar yang terpapar allethrin. Dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus, yaitu 1 kelompok kontrol (tanpa pemberian antioksdan vitamin C dan E) dan 3 kelompok perlakuan (diberi antioksidan vitamin C, vitamin E dan kombinasi dari vitamin C dan E). Pemaparan obat nyamuk elektrik dilakukan 8 jam per hari selama 45 hari dan pada hari ke 46 diambil data jumlah, motilitas, viabilitas, dan morfologi spermatozoa. Data diuji dengan anava satu jalan dan jika berpengaruh dilanjutkan dengan uji lanjut BNT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan vitamin mempengaruhi jumlah, motilitas dan viabilitas spermatozoa tikus terpapar allethrin. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya beda nyata antara kelompok kontrol dengan perlakuan. Demikian juga pada kelompok kontrol ditemukan adanya kelainan morfologi.
Simpulan dari penelitian ini yaitu paparan obat nyamuk elektrik 8 jm/hr selama 45 hari menurunkan kualitas spermatozoa. Secara keseluruhan pemberian antioksidan vitamin C bersama dengan vitamin E pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar yang terpapar allethrin mampu mempertahankan kualitas spermatozoa daripada pemberian satu jenis vitamin.[...]
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Randomized Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan dewasa strain wistar yang terpapar allethrin. Dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor tikus, yaitu 1 kelompok kontrol (tanpa pemberian antioksdan vitamin C dan E) dan 3 kelompok perlakuan (diberi antioksidan vitamin C, vitamin E dan kombinasi dari vitamin C dan E). Pemaparan obat nyamuk elektrik dilakukan 8 jam per hari selama 45 hari dan pada hari ke 46 diambil data jumlah, motilitas, viabilitas, dan morfologi spermatozoa. Data diuji dengan anava satu jalan dan jika berpengaruh dilanjutkan dengan uji lanjut BNT.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dengan vitamin mempengaruhi jumlah, motilitas dan viabilitas spermatozoa tikus terpapar allethrin. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya beda nyata antara kelompok kontrol dengan perlakuan. Demikian juga pada kelompok kontrol ditemukan adanya kelainan morfologi.
Simpulan dari penelitian ini yaitu paparan obat nyamuk elektrik 8 jm/hr selama 45 hari menurunkan kualitas spermatozoa. Secara keseluruhan pemberian antioksidan vitamin C bersama dengan vitamin E pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar yang terpapar allethrin mampu mempertahankan kualitas spermatozoa daripada pemberian satu jenis vitamin.[...]
0 Response to "Pengaruh Pemberian Antioksidan Vitamin C & E Terhadap Kualitas Spermatozoa Tikus Putih Terpapar Allethrin"
Post a Comment