Belakangan kehadiran VCO mematahkan mitos ini. Asam laurat dan asam kapriat, berupa asam lemak jenuh berantai sedang didalam VCO justru bermanfaat bagi tubuh. Kampanye buruk terhadap minyak kelapa akhirnya ditentang. Pada tahun 1992, Dr Concardo S. Drayit, profesor farmakologi dari Universitas Filipina dan President National Academy of Science & Technology, dalam penelitiannya membuktikan minyak kelapa bukan pemicu sakit jantung dan tingginya kolesterol jahat. Pada tahun 1995 Mary G. Enig, Phd melaporkan asam laurat pada minyak kelapa didalam tubuh diubah menjadi monolaurin, sebuah senyawa monogliserida yang diproleh para bayi dari air susu ibu. Monolaurin ampuh mengatasi infeksi virus, bakteri dan protozoa.
Minyak kelapa juga mengandung asam kapriat yang diubah didalam tubuh menjadi monokapri. Senyawa itulah yang membuat Mary G. Enig, Phd dan Dr Concardo S. Drayit, berhasil membuktikan minyak kelapa sangat efekif menghambat penyebaran virus HIV/AIDS. Lemak jenuh asal kelapa tua segar bukan asal kopra justru bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini dibuktikan oleh Dr. Jon J. Kabara, profesor dari Michigan State University and Technology Exchange, AS. Lemak jenuh pada minyak asal kelapa, virgin coconut oil (selanjutnya disebut sebagai VCO) terdiri dari: rantai pendek (C2-C6), lemak jenuh rantai sedang (C8-C12), dan lemak jenuh rantai panjang (C14-C24). Kandungan lemak jenuh rantai sedang mendominasi kandungan VCO. Jumlahnya sekitar 52%, hamper setara denagn air susu ibu. Lemak jenuh rantai sedang inilah yang bermanfaat bagi kesehatan. Yang berbahaya ialah minyak jenuh rantai panjang. Dalam keseharian, VCO dapat langsung diminum atau dipakai sebagai cooking oil.
Didalam tubuh lemak ranatai sedang dalam VCO dengan mudah menembus mitokondria, sebuah organ yang ada dalam setiap sel tubuh. Mitokondria berfungsi menghasilkan energi untuk tubuh. Kemudahan menembus mitokondria inilah menyebabkan VCO berperan sebagai sumber energi instant yang dapat dengan cepat digunakan oleh tubuh. Lemak rantai sedang memiliki ukuran molekul yang kecil. Jadi, ia mudah dicerna dan diserap oleh dinding usus. Selanjutnya dibawa ke dalam hati untk diubah menjadi energi setelah melalui proses pengolahan mitokondria. Pancreas, saluran pencernaan, dan hati bekerja lebih ringan. Apalagi lemak ranatai sedang tidak berubah bentuk menjadi lemak tetapi menjadi energi.
Lemak rantai panjang memilki molekul lebih besar. Ia harus dipecah dan dikemas dalam bentuk liprotein. Kemudian diedarkan ke seluruh tuuh melalui aliran darah dan diangkut ke hati. Dalam proses pengolahannya, lemak rantai panjang membutuhkan enzim spesial supaya bisa menembus mitokondria. Hasilnya adalah energi, kolesterol dan lemak. Kolesterol dan lemak itu yang memicu rsiko munculnya berbagai penyakit, seperti darah tinggi, arterioklerosis, stroke, obesitas, darah kental, diabetes, dan aneka penyakit degenaratif lain. Lemak rantai sedang tidak dikemas dalam bentuk lipoprotein tetapi langsung dirubah mejadi energi tanpa produk lain seperti lemak dan kolesterol. Ia tidak membutuhkan enzim khusus untuk menembus mitokondria.[...]
0 Response to "Virgin Coconut Oil (VCO )"
Post a Comment