Virgin coconot oil (VCO) adalah salah satu produk suplemen kesehatan yang telah diketahui manfaatnya secara luas oleh masyarakat. Penelitian ini merupakan salah satu alternatif pengembangan produk VCO melalui pengkajian teknik pengayaan VCO dengan kurkuminoid dari temulawak. Manfaat dari produk pengayaan VCO sebagai hepatoprotektor dikaji lebih lanjut dengan melihat pengaruhnya terhadap penurunan kadar SGOT, SGPT, dan Total Bilirubin pada tikus terangsang parasetamol. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan mengenai proses pembuatan produk pengayaan VCO dan penelitian utama mengenai uji khasiat produk pengayaan VCO sebagai hepatoprotektor pada tikus terangsang parasetamol.
Pada penelitian pendahuluan dilakukan pembuatan produk pengayaan VCO yang terdiri dari tiga jenis produk, yaitu (1) produk yang dibuat dengan cara melarutkan secara langsung kristal kurkumin komersial ke dalam VCO, (2) produk yang dibuat dengan cara merendam serbuk temulawak kering pada perbandingan 1:s dengan VCO sebagai pelarut selama 5 hari, dan (3) produk yang dibuat dengan melarutkan kurkuminoid temulawak hasil ekstraksi menggunakan metode soxhlet ke dalam VCO. Hasil analisa kadar kurkumin produk pengayaan VCO menunjukkan kadar kurkumin produk pengayaan VCO dengan kurkumin komersial sebesar 0.90 k 0.048 %, produk pengayaan VCO dengan metode maserasi sebesar 1.45 0.053% dan produk pengayaan VCO hasil ekstraksi soxhlet sebesar 1.77 .t 0.046 %.
Pada penelitian pendahuluan dilakukan pembuatan produk pengayaan VCO yang terdiri dari tiga jenis produk, yaitu (1) produk yang dibuat dengan cara melarutkan secara langsung kristal kurkumin komersial ke dalam VCO, (2) produk yang dibuat dengan cara merendam serbuk temulawak kering pada perbandingan 1:s dengan VCO sebagai pelarut selama 5 hari, dan (3) produk yang dibuat dengan melarutkan kurkuminoid temulawak hasil ekstraksi menggunakan metode soxhlet ke dalam VCO. Hasil analisa kadar kurkumin produk pengayaan VCO menunjukkan kadar kurkumin produk pengayaan VCO dengan kurkumin komersial sebesar 0.90 k 0.048 %, produk pengayaan VCO dengan metode maserasi sebesar 1.45 0.053% dan produk pengayaan VCO hasil ekstraksi soxhlet sebesar 1.77 .t 0.046 %.
Pengujian khasiat produk pengayaan VCO dilakukan dalam dua tahapan mengikuti rancangan acak lengkap. Pada penelitian tahap I tikus putib jantan galur Sparague Dmley diinduksi dengan parasetamol dosis hepatotoksik (2.5flg BB) selama 14 hari, kemudian tikus dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan berat badan (5 ekor/kelompok), yaitu kelompok A diberi produk pengayaan VCO dengan kurkumin komersial dan kelompok B diberi akuades sebagai kontrol negatif dengan masing-masing perlakuan 14 hari. Pada penelitian tahap I1 tikus diinduksi dengan parasetamol dosis 5 g/Kg BB selama 7 hari, kemudian dikelompokan menjadi (I) kelompok C diberi produk pengayaan VCO dengan kurkuminoid hasil perendaman, (2) kelompok D diberi produk pengayaan VCO dengan kurkuminoid hasil ekstraksi dengan metode soxhlet, (3) kelompok E diberi VCO murni sebagai kontrol positif, dan (4) kelompok F diberi akuades sebagai kontrol negatif, masing-masing perlakuan selama 14 hari. Sebelum pembedahan, seluruh kelompok tikus dipuasakan selama 14 jam, dan diambil darahnya melalui jantung untuk ditetapkan aktivitas SGOT, SGPT, total bilirubin, dan total kolesterol.
Hasil analisa kadar SGOT, SGPT, dan Total Bilirubin pada penelitian tahap I menunjukkan bahwa produk pengayaan VCO dengan kurkumin komersial dapat menurunkan kadar SGOT tetapi belum dapat menurunkan kadar SGPT dan Total Bilirubin di dalam serum darah pada tikus terangsang parasetamol dosis 2.5 g K g BB sehingga dapat disimpulkan bahwa produk pengayaan VCO dengan kurkumin komersial belum dapat digunakan sebagai hepatoprotektor.
Hasil analisa kadar SGOT, SGPT, dan Total Bilirubin pada penelitian tahap I menunjukkan bahwa produk pengayaan VCO dengan kurkumin komersial dapat menurunkan kadar SGOT tetapi belum dapat menurunkan kadar SGPT dan Total Bilirubin di dalam serum darah pada tikus terangsang parasetamol dosis 2.5 g K g BB sehingga dapat disimpulkan bahwa produk pengayaan VCO dengan kurkumin komersial belum dapat digunakan sebagai hepatoprotektor.
Hasil analisa kadar SGOT, SGPT, dan Total Bilirubin pada penelitian tahap I1 menunjukkan bahwa produk pengayaan VCO dengan kurkuminoid dari temulawak hasil perendaman dan produk pengayaan VCO dengan kurkuminoid dari temulawak hasil ekstraksi dengan metode soxhletasi dapat menurunkan kadar SGOT dan Total Bilirubin di dalam darah, dengan demikian dapat dikatakan bahwa produk pengayaan VCO memiliki kecenderungan untuk menahan kerusakan hati pada tikus percobaan yang diakibatkan parasetamol dosis 5 g/Kg BB. Analisa kadar kolesterol menunjukkan produk pengayaan VCO dengan kurkuminoid hasil perendaman dan ekstraksi metode soxhlet belum dapat menurunkan Total Kolesterol di dalam serum darah tikus percobaan.[...]
0 Response to "Pengayaan VCO"
Post a Comment