Kehidupan ini adalah satu persaingan.Dalam dunia bisnis, persaingan adalah rempah ratus yang hampir tidak terelakkan. Ia telah lumrah dan kebiasaan. Mereka yang mau terjun ke dunia bisnis harus sanggup menggeluti realitas persaingan dalam industri atau pasar saat. Bagi mereka yang bersifat negatif, persaingan adalah penghalang. Namun, untuk mereka yang bersifat positif dan kompetitif, persaingan akan mempengaruhi yang sangat baik baik pada diri atau orang lain. Persaingan yang sehat akan membuat grafik perkembangan yang baik terhadap karir yang kita tekuni.
Dalam konteks pekerjaan, persaingan bisa muncul ketika pekerja bersaing satu sama lain untuk meraih kepercayaan majikan. Bila kepercayaan tersebut dapat diperoleh, maka biasanya karyawan akan mendapat habuan yang memuaskan baik dari segi peningkatan gaji, bonus atau promosi. Dari sudut yang lain, persaingan juga terjadi ketika ada dua atau lebih organisasi yang menceburi bidang yang sama.Mereka akan berlomba-lomba untuk mendapatkan kepercayaan pengguna untuk menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan.
Bagi mereka yang berpikiran sempit dan negetif, persaingan menjadi ancaman kepada diri dan bisa memberikan suasana yang sulit untuk meraih keberhasilan yang ditargetkan. Pendirian dan sikap seperti menjadikan seseorang itu akan menganggap pesaing itu sebagai musuh dalam pekerjaan. Maka, mereka sedaya-upaya akan selalu memikirkan cara untuk menghancurkan pesaing-pesaing tersebut. Perasaan yang ditunjang kebencian itu tentu tidak akan membuahkan lingkungan yang positif. Sikap itu lebih menonjol apabila mereka ingin memenangkan sesuatu persaingan dan tidak dapat atau tidak menerima kekalahan. Bagi mereka tidak istilah tewas dalam kehidupan. Kepribadian seperti tanpa disadari hanya mewujudkan sifat ego, sombong dan dengki dengan keberhasilan orang lain. Ia juga akan membuahkan gejala-gejala negatif yang lain seperti fitnah-menfitnah, tuduh-menuduh, gosip liar dan sebagainya. Semuanya itu terjadi demi untuk memastikan musuh dalam bisnisnya tersungkur jatuh merebah bumi. Kondisi negetif ini akan mengundang berbagai situasi negetif yang akan menatijahkan dampak yang buruk.Hukum atraksi (Law of Attraction) mengatur "when you feel bad Anda akan attract bad "dan demikian halnya.
Sebagai orang Islam yang dikaruniai iman oleh Allah SWT, kita harus melihat persaingan sebagai sesuatu yang positif demi mewujudkan sikap yang dinamis, progresif, proaktif dan berdaya saing. Pesaing dalam bisnis perlu dilihat sebagai rekan bisnis, bukan musuh bisnis. Kita harus melihat persaingan sebagai suntikan motivasi untuk maju. Tujuan sebenarnya persaingan adalah untuk melihat kreativitas dan potensi diri seseorang. Selain itu, ia adalah sebagai katalis semangat dan motivasi untuk meningkatkan produktivitas sebuah organisasi. Bila ada persaingan, maka seharusnya kita akan menjadi lebih gigih, kompetitif dan lebih berkomitmen. Sebaliknya, jika tidak persaingan, kondisi ini bisa menyebabkan kita alpa dan merasakan diri adalah yang terbaik karena selalu berada dalam zona nyaman.
0 Response to "Mewujudkan Persaingan Yang Sehat"
Post a Comment