Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Tindakan Deteksi Dini Kanker Payudara


ABSTRAK

Kejadian kanker payudara di Indonesia meningkat sebesar 60% dari tahun 2004 sampai 2007, dan sebagian besar kasusnya terdeteksi pada stadium lanjut sehingga pada umumnya berakhir dengan kematian. Padahal kanker payudara dapat dideteksi secara dini, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). SADARI penting dilakukan karena 95% benjolan payudara ditemukan oleh wanita itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan deteksi dini kanker payudara melalui pemeriksaan payudara sendiri oleh mahasiswi Jalur A PSIKM FK Unand Tahun 2011.
Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilaksanakan dari Januari sampai Agustus 2011. Sampel pada penelitian ini sebanyak 80 mahasiswi, diambil dengan teknik proportional stratified random sampling. Pengumpulan data primer dilakukan dengan kuesioner, lalu dilakukan analisis univariat, bivariat (dengan uji Chi Square), dan multivariat.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 62,5% responden memiliki tindakan SADARI tidak baik, 56,25% tingkat pengetahuan rendah, 37,5% memiliki riwayat kanker payudara, 52,5% perceived susceptibility positif, 51,25% perceived severity positif, 37,5% perceived benefit negatif, 45% perceived barrier negatif, 83,75% cues to action positif, 77,5% self efficacy negatif. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan self efficacy dengan tindakan SADARI. Faktor dominan yang berhubungan dengan tindakan SADARI adalah self efficacy.
Diharapkan kepada dosen kesehatan reproduksi PSIKM Jalur A untuk menyempurnakan metode pembelajaran SADARI, yaitu bagi mahasiswi disertai dengan simulasi SADARI. Tenaga kesehatan juga disarankan untuk menggiatkan promosi kesehatan tentang SADARI di masyarakat.[...]

Selengkapnya...

0 Response to "Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Tindakan Deteksi Dini Kanker Payudara"

Post a Comment